Florentino Pérez Bongkar Kekecewaan: Vinicius Seharusnya Menang Ballon d’Or
wejangasi.com – Florentino Pérez, Presiden Real Madrid, baru-baru ini memberikan pandangannya yang kuat tentang penghargaan Ballon d’Or 2024 dalam pidatonya di Sidang Umum Anggota Klub. Dalam kesempatan tersebut, Pérez tidak hanya berbicara mengenai prestasi para pemain, tetapi juga menyoroti ketidakadilan yang dirasakannya terkait hasil penghargaan tersebut.
Pérez memulai pidatonya dengan memberikan pujian kepada Rodri, gelandang Manchester City yang baru saja dinobatkan sebagai pemenang Ballon d’Or. “Rodri adalah pesepakbola hebat dan, lebih dari itu, dia berasal dari kota Madrid, dia memiliki semua kasih sayang kami. Dia layak mendapatkan Ballon d’Or, tetapi bukan tahun ini, melainkan tahun lalu,” ujar Pérez disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.
Baca juga : Mia Khalifa : Julián Álvarez Terlalu Muda untuk Saya!
Namun, Presiden Real Madrid ini tidak dapat menahan kritiknya terhadap pemilihan pemenang tahun ini. “Untuk kami, ini seharusnya menjadi tahun untuk seorang pemain Real Madrid. Apakah EURO menjadi parameter utama? Menurut kami tidak. Kami juga memiliki Dani Carvajal yang seharusnya mendapatkan penghargaan tersebut, tetapi juga tidak memenangkannya. Ini tidak dapat dijelaskan,” tegas Pérez.
- Pameran Yos Suprapto Dibatalkan: Lukisan Mirip Jokowi Picu Ketakutan Politik di Era Prabowo?
- Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini Dinyatakan Tidak Sah! Ini Alasan Hukumnya
- Netizen : Menteri HAM Heboh Minta Anggaran Triliunan, Tapi Diam Saat Kasus Penembakan Siswa SMA Terjadi
- Florentino Pérez Bongkar Kekecewaan: Vinicius Seharusnya Menang Ballon d’Or
- Mia Khalifa : Julián Álvarez Terlalu Muda untuk Saya!
Pérez kemudian mengungkapkan pendapatnya yang lebih kontroversial mengenai hasil pemungutan suara. “Tanpa Namibia, Uganda, Albania, dan Finlandia, Vinicius akan memenangkan Ballon d’Or. Dan yang lebih lucu lagi, negara-negara ini bahkan tidak memberikan suara untuk Vinicius!” ujar Pérez dengan nada bercanda. “Tidak ada satupun yang memilihnya! Bahkan dari Finlandia, yang setidaknya sudah mengundurkan diri dari juri. Saya menghargai itu,” tambahnya disertai tawa.
Pérez kemudian melanjutkan dengan mempertanyakan transparansi dan keadilan dalam proses pemilihan. “Anda harus bertanya kepada organisasi apa kriterianya, tetapi jelas bahwa mereka bisa melakukan apa saja tanpa konsekuensi. Saya ingin bertanya kepada France Football dan L’Equipe, apakah masuk akal untuk bergabung dengan UEFA saat ini?” ujar Pérez dengan nada yang lebih serius.
Pernyataannya ini menggarisbawahi kekecewaan Real Madrid terhadap hasil pemilihan dan menekankan bahwa Ballon d’Or seharusnya tetap menjadi penghargaan yang independen, dipilih oleh mereka yang benar-benar memiliki kapabilitas dalam menilai kualitas pemain. “Ballon d’Or seharusnya menjadi trofi independen, dan dipilih oleh orang-orang yang memiliki kapabilitas,” kata Pérez menutup pidatonya.